Jumat, 13 April 2018

Teori Antrian


Assalammualaikum Wr. Wb

Antri, merupakan suatu kegiatan menunggu untuk memperoleh atau melakukan sesuatu. Kegiatan paling tidak menyenangkan bagi hampir semua orang di dunia. Antrian berarti menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan dari suatu fasilitas yang terjadi karena kemampuan pelayanan yang tidak mampu mengimbangi kebutuhan pelayanan. Kegiatan paling tidak menyenangkan bagi hampir semua orang di dunia. Konsep antri bukan hanya terjadi pada orang, namun juga pada barang (misalnya dalam hal proses produksi).



Antrian berarti menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan dari suatu fasilitas yang terjadi karena kemampuan pelayanan yang tidak mampu mengimbangi kebutuhan pelayanan.
Kompenen Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistem antrian, yaitu:

1. Kedatangan Komponen ini sering disebut juga dengan proses input. Proses input meliputi calling population atau sumber kedatangan, dan terjadinya merupakan suatu variabel yang bersifat acak.

2. Pelayan Mekanisme pelayanan atau pelayan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan maupun fasilitas pelayanan yang diberikan. Biasanya, fasilitas pelayanan tersebut disebut juga dengan saluran atau channel.

3. Antri Faktor penting dari timbulnya antrian adalah sifat kedatangan dan proses layanan. Jika tidak ada antrian yang timbul, maka dapat dipastikan bahwa terdapat pelayanan yang menganggur atau fasilitas pelayanan yang berlebih.

Struktur Antrian Dalam seluruh sistem antrian, terdapat 4 model struktur dasar antrian.
Keempat model tersebut antara lain:

 1. Single Channel – Single Phase. Single Channel berarti satu saluran atau satu jalur, dan Single Phase berarti satu pelayanan. Maksudnya adalah hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau hanya ada satu fasilitas pelayanan yang diberikan. Contoh : Membeli Parfume

   

      Phase : 1. Memesan/membeli makanan pada langsung kepada penjual.
      Channel : 1. Channel yang digunakan merupakan single channel karena hanya ada satu jalur saja.

2. Single Channel – Multi Phase. Sama seperti poin nomor satu, bedanya hanya jumlah pelayanan yang diberikan. Multi Phase berarti ada dua atau lebih pelayanan yang dilakukan secara berurutan. Contoh : Membeli makanan cepat saji dengan channel drive thru

Phase 1

Phase 2

Phase 3

              Phase      : 1. Memesan pesanan melalui mesin suara otomatis.
                               2. Membayar pesanan yang telah dipesan.
                               3. Mengambil makanan yang dipesan.
              Channel : 1. Hanya mempunyai satu jalur.

3. Multi Channel – Single Phase. Sistem ini terjadi dimana saja dan kapan saja dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh aliran tunggal.
Contoh : Membeli bensin di Pom Bensin.

1 Phase / Multi Channel

             Phase      : 1. Hanya memiliki satu phase saja, karena hanya dengan satu pelayanan saja dapat membeli bensin.
             Channel  : 1. Mempunyai banyak jalur yang diperuntukan untuk memilih bahan bakar yang akan dibeli oleh pelanggan.

 4. Multi Channel – Multi Phase. Sistem ini berarti ada beberapa fasilitas pelayanan dalam banyak jalur atau melalui beberapa tahapan. Setiap sistem-sistem ini memiliki beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapannya.
Contoh : Pembelian Tiket Kereta Commuter line

Phase 1/  Multi Channel

Phase 2 / Multi Channel

 Phase : 1. Membli tiket atau menambah saldo tiket terlebih dahulu dan memilih tujuan pemberentian stasiun kereta yang dituju. 2. Mentap tiket pada saat memasuki area kreta pada gate otomatis stasiun. Channel : 1. Terdiri dari beberapa jalur antrian yang disediakan oleh pihak stasiun.


Sekian yang bisa saya paparkan mengenai teori antrian, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf bila ada kesalahan, dukung terus mimin dengan kritikan yang membangun ya.

Wassalammualaikum Wr. Wb

Jumat, 23 Maret 2018

Permasalahan Persimpangan Empat Jalan Raya Jakarta-Bogor (Tapos-Pabuaran)



Assammualaikum Wr. Wb.

Kali ini saya mendapatkan tugas tentang permasalahan rekayasa lalu lintas yang ada di sekitar. Saya pun mengambil inisiatif tentang persimpangan yang pernah dijumpai dan sering terjadi permasalahan kemacetan yang cukup parah. Simak artikel yang saya buat, semoga dapat menambah wawasan baru bagi pembaca, dan jangan lupa tinggalkan komentarnya ya, terima kasih.

Lalu lintas adalah kegiatan kendaraan bermotor dengan menggunakan jalan raya sebagai jalur lintas umum sehari-hari. Lalu lintas identik dengan jalur kendaraan bermotor yang ramai yang menjadi jalur kebiutuhan masyarakat umum. Oleh kerena itu lalu lintas selalu identik pula dengan penerapan tata tertib bermotor dalam menggunakan jalan raya.

Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian.
 Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam sehingga menyebabkan terjadinya antrian.

 Kasus yang diambil dalam bahasan kali ini adalah persimpangan empat yang berada pada Jalan Raya Jakarta-Bogor kemacetan yang terjadi di Jalan raya Jakarta Bogor tepatnya di persimpangan empatan jalan yang menghubungkan antara jalan Jakarta - Bogor, Jakarta – Tapos, Jakarta – Pabuaran. Akses jalan ini seringkali mengalami kemacetan yang diakibatkan oleh kendaraan yang melebihi kapasitas jalan dan tidak adanya fasilitas sistem jalan yang dibutuhkan bagi pengguna jalan, yang mengakibatkan akses jalan ini mengalami kemacetan.
Pendapat saya tentang persimpangan empatan Jalan Raya Jakarta-Bogor-Tapos-Pabuaran merupakan akses jalan utama dari Jakarta-Bogor, dimana akan banyak sekali pengguna kendarran yang melewati jalan raya tersebut. Dapat dibayangkan bila akses jalan utama terdapat kemacetan yang di akibatkan oleh persimpangan yang mempunyai fasilitas sistem management transportasinya kurang, maka akan mengakibatkan kemacetan yang sulit terurai, dan adakan terjadi kemacetan yang panjang pula. Menurut saya dalam permasalahan ini, saya menyarankan beberapa solusi untuk meredam kemacetan yang sering terjadi pada persimpangan ini yaitu sebagai berikut:

 • Menutup akses jalan yang menghubungkan antara Jalan Tapos-Pabuaran dengan melakukan penambahan median jalan Jakarta-Bogor, dan mengalihkan jalan ke perputaran arah yang tidak jauh dari persimpangan empatan tersebut. Hal ini dapat mengurangi kemacetan di daerah persimpangan Jalan Raya Jakarta-Bogor yang cukup signifikan, dikarenakan tidak adanya kendaraan yang mengantri dari pabuaran untuk menuju tapos atau sebaliknya pada jalur cepat Jalan Raya Jakarta-Bogor.
• Menutup akses jalan yang menghubungkan antara Jalan Tapos-Pabuaran dengan pemberian pembatas jalan (Road Barrier) jalan Jakarta-Bogor, dan mengalihkannya pengendara keperputaran bila ingin menuju Jalan Tapos maupun Jalan Pabuaran. Hal ini juga dapat mengurangi kemacetan dan kelebiham menggunakan penghalang ini dalah bisa dipasang dan dipindahkan bila intensitas kendaraan cukup rendah.
Contoh spesifikasi bentuk Penghalang Jalan
Sekian penjelasan dari saya kali ini, maaf bila masih banyak kekurangan yang saya buat, isikan komentar bila dirasa kurang, dan kritikan yang membangun untuk penulis agar dapat terus berkembang kedepannya. 

Terima kasih, dan see you again..

Assalammualaikum Wr.Wb.